Sabtu, 25 April 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama :Febriani Irma Utari
Kelas : 3EA03
Npm : 12212857

SEBUAH IMPIAN SEDERHANA

Mak Sum, veteran wanita zaman VOC, Usianya hampir menyentuh 85 tahun. Lengkung punggungnya adalah sunnatullah ketuaan yang tak terelakkan. Sumirah nama lengkapnya, meski lerlanjur lansia sirat kecantikannya tetap ada --dan karena cantik dia sempat menjadi selir inlander dan di Batavia orang-orang menyebutnya Lonte Belande. Dan kini, nasib mendamparkannya di sebuah Bedeng di kota Kembang sebagai penjual nasi uduk setiap pagi.

Untuk usia seudzur beliau, geraknya terkategori gesit. Aku mulai mengenalnya setahun lalu, saat aku menjadikan komunitas Bedeng ini sebagai bahan penelitianku. Ya Bedeng, begitulah daerah ini disebut. sebuah daerah kumuh yang komunitasnya heterogen secara asal-usul dan pekerjaan tapi homogen dalam srata "kelas akar rumput". Aku dan Mak Sum benar-benar merasa satu hati saat saling mengetahui berasal dari daerah yang sama, Wates, sebuah daerah cantik di Jogja sana. Impiannya adalah bisa pulang kembali ke Wates. Nanti, jika aku pulang dia akan ikut denganku karena segan pergi sendirian. Dibalik sikap sumringahnya tak jarang kulihat sirat kesepian dan kerinduan yang terpatahkan oleh nasib. Hidup sendiri tanpa anak dan sanak keluarga didukung oleh kemiskinan adalah aroma yang kerap menyesakkan dadanya,

"Andai saja Mak punya anak..." Gumamnya, saat musim mudik menjelang --Aku jadi merasa berdosa karena lebaran ini aku tak pulang-- hingga Mak Sum pun harus menunda kepulangannya juga sampai lebaran tahun depan.

***

Menjadi guru sukwan di Bedeng ini hanyalah cara agar aku bisa lebih dekat dengan mereka. Aku mengajari anak-anak dan kaum buta huruf membaca dan mengaji setiap sore. Dan ternyata, semakin aku mengenal mereka aku semakin khawatir pada ketidaktahuan yang mayoritas tentang bertauhid kepada Allah. Atau tentang shaum yang gegap gempitanya hanya tampak di akhir Ramadhan saja. Karena bagi mereka, malam takbiran berarti panen uang zakat. Pada dasarnya mereka mulai bisa menerima keberadaanku, tapi hanya terbatas pada penggabungan huruf-huruf dari A sampai Z atau mencoba merangkai hijaiyah dari Alif hingga Ya. Sindiran pedas akan segera singgah di telingaku jika aku berbicara tentang indahnya hidup beragama atau menyempurnakan ibadah kepada Allah. Dan pernah aku merasa kebingungan dan tersudut diruang putus asa karena itu semua.

"Nak Dyah jangan putus asa!" Hibur Mak Sum saat aku mengeluh padanya. "Orang-orang disini memang kurang pandai bermasyarakat, jadi kalau ngomong asal celetuk aja!" imbuhnya lagi dan aku hanya menanggapinya dengan senyum terpaksa. "Maklumlah, orang-orangnya tidak berpendidikan! Tidak seperti Nak Dyah" tandasnya lagi.

Berpendidikan! Sekejap aku lupa jika ini adalah medah piiihan yang kudefinisikan dengan arti sejati kebahagiaan, berbagi dengan sesama dalam kesederhanaan. Dalam sekejap aku membenarkan kata-kata Riu jika aku terlalu berani mengambil resiko sebuah jalan hidup, Aku terlalu berani untuk berdiri diatas sebuah idealisme yang baginya hanyalah Utopia dan bahkan artificial. Saat itu aku hanya menjawabnya dalam hati, aku dan Riu hanya beda posisi saja, aku tahu mengapa aku harus berani dan dia tidak. Aku punya alasan untuk mengaplikasikan idealisme dan bukan menganggapnya sebagai utopia atau sesuatu yang artificial. Riu bilang, idealismeku sesuram atmosfir sosial negeri ini. Dan kini idealisme itu sedang mengujiku, benarkah aku akan terus memegangnya sebagai sesuatu yang harus diaplikasikan.

Hujan masih begitu deras menghentak genting-genting gang kecil ini. Sesekali kudengar suara gelegar, dari balik jendela kulihat kabut-kabut dingin mulai menebal. Menjadikan hari yang beranjak malam semakin kelabu. Riuh daun-daun beradu dengan pentalan bebatuan es yang menari di lantai porselen.

"Dyah, Dyah! Ada yang cari tuh. Katanya Mak Sum sakit!" aku meloncat dari kursi plastikku mendengar nama Mak Sum disebut. Diluar kulihat tiga abang becak yang sudah menjadi kawan akrabku sedang berdiri pucat dan menggigil kedinginan.

"Mak Sum, Neng! Badannya panas dari tadi ngigau terus'" aku tahu pasti jika di Bedeng tak ada dokter atau mantri, sementara untuk ke rumah sakit jaraknya cukup jauh dan lagi aku tak punya uang lebih sejak tabunganku harus masuk meja registrasi. Terpaksa...

"Inu, Inuyasha! Tolong aku Nu!" teriakku memukul keras pintu kamar Inuyasha.
"Apaan nih?" tanya Inu yang hanya menyembulkan kepalanya gelagapan.
"Mak Sum sakit Nu, ayo tolong dia!"
"Aku belum jadi dokter neng, baru calon!" kilahnya.
"Ayo Nu, cepet" paksaku menarik lengannya "Iya...iya bentar!"

***

Aku dan Inu berjalan memasuki komunitas Bedeng yang pengap. Hingga kami harus meuntasi jalan becek selebar setengah meter. Tak lama kami menurun tangga berbatu yang dikanan kirinya bertumpukan kaleng-kaleng bekas. Kaus kakiku hitam sudah, rasa gatal mulai menjalari sela jemari kakiku. Tiba-tiba, kami mendengar suara ribut tak jauh dari situ...

"Mak Sum hanyut, Mak Sum hanyut di kali!!!" begitu bunyi suara bergemuruh itu.
"Apa! Mak Sum hanyut? Bukannya dia sakit" Tegasku pada orang-orang itu
"lya dia memang sakit dan sekarang hanyut"
"Orang sakit kenapa dibiarkan keluar, kan jadinya jatuh!"
"Mak Sum hanyut sama rumahnya neng bukan karena jatuh"
"Apa?"

Aku melihat bagian dinding rumah Mak Sum yang masih tersisa. Sambungan triplek usang yang ditambal lempengan-lempengan kaleng bekas. Rumah itu tepat di hulu kali seluas dua setengah meter. Gelodak arusnya menenggelamkan apa saja yang sanggup diseretnya seperti juga tubuh sakit Mak Sum.

Lidahku kelu, urat syarafku rasanya putus semua, Dikelopak mataku bergayut sesuatu yang semakin menghangat bendungannya. Titik hujan samaikan airmata yang mengalir di ruas tirus pipiku. Dikepalaku kini bermain siluet tubuh renta yang timbul tenggelam dipermainkan arus air juga sebuah impian sederhana untuk pulang ke Wates bersama-sama.

Rabu, 05 November 2014

PENGERTIAN SIKAP

NAMA:      FEBRIANI IRMA UTARI
KELAS:      3EA03
NPM:          12212857



PENGERTIAN SIKAP
                Perilaku / Sikap Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu:
a.Kognitif (cognitive).
            Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b.Afektif (affective)
            Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c.Konatif (conative)
            Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
Ciri-ciri sikap
Sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir
Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentu pada suatu objek. Oleh karenanya maka sikap terbentuk selama perkembangan individu yang bersangkutan. Karena terbentuk selama perkembangan maka sikap dapat berubah, dapat dibentuk dan dipelajari. Namun kecenderungannya sikap bersifat tetap.
b. Sikap selalu berhubungan dengan objek
Sikap terbentuk karena hubungan dengan objek-objek tertentu, melalui persepsi terhadap objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek
Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu orang maaka ia akan menunjukkan sikap yang negatif pada kelompok orang tersebut.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan berlangsung lama bertahan, tetapi jika sikap belum mendalam dalam diri seseorang maka sikap relaatif dapat berubah.
e. Sikap mengandung perasaan atau motivasi
Sikap terhaadap sesuaatu akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif maupun negatif. Sikap juga mengandung motivasi atau daya dorong untuk berperilaku.
Penggunaan Multiatribute Attitude Model untuk Memahami Sikap Konsumen
            Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model :
1.The attittude toward-object model
            Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
2. The attitude-toward-behavior model
            Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
3. Theory of-reasoned-action model
            Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.

Pentingnya Feeling dalam Memamahami Sikap Konsumen
            Seseorang tidak dilahirkan dengan sikap dan pandangannya, melainkan sikap tersebut terbentuk sepanjang perkembangannya. Dimana dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya (Azwar, 1995).Loudon dan Bitta (1984) menulis bahwa sumber pembentuk sikap ada empat, yakni pengalaman pribadi, interaksi dengan orang lain atau kelompok , pengaruh media massa dan pengaruh dari figur yang dianggap penting. Swastha dan Handoko (1982) menambahkan bahwa tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan tingkat pendidikan ikut mempengaruhi pembentukan sikap. Dari beberapa pendapat di atas, Azwar (1995) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu.
           
Dinamika Proses Motivasi
            Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris adalah “Motivation”. Perkataan asalnya ialah “Motive” yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu atau Bahasa Malaysia kepada “Motif” yang artinya tujuan. Jadi, motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mengarahkan tujuan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif untuk mencapai tujuannya.
            Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu :
a.Kebutuhan
            Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Moslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkatan yakni a) kebutuhan fisiologis, b) kebutuhan akan rasa aman, c) kebutuhan sosial, d) kebutuhan akan penghargaan diri, dan e) kebutuhan aktualisasi.
b. Dorongan
            Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan.
c. Tujuan
            Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Kekuatan mental atau kekuatan motivasi belajar dapat diperkuat dan dikembangkan. Interaksi kekuatan mental dan pengaruh dari luar ditentukan oleh responden prakarsa pribadi pelaku.

Kegunaan dan Stabilitas Pola Motivasi
            Motivasi merupakan dorongan atau tenaga pendorong pada diri individu atau seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
            Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan. Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.

Memahami Kebutuhan Konsumen
            Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.Fisiologis
Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.
2.Keamanan
Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan
3.Filiasi dan Pemilikan
Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4.Prestasi
Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi
5.Kekuasaaan
Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain
6.Ekspresi diri
Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7.Urutan dan Pengertian.
Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.
8.      Pencarian Variasi
Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi
9. Atribusi Sebab-Akibat
Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.
 KONSEP GAYA HIDUP DAN PENGUKURANNYA
          Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.
2. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.
Contoh nyata pada kehidupan sehari-hari :
Di Amerika Serikat kelas sosial ini seperti yang diklasifikasikan oleh Coleman menjadi 7 kelas sosial masing-masing kelas Atas-Atas, Atas Bawah, Menengah Atas, kelas Menengah, kelas Pekerja, Bawah Atas, Bawah-bawah.
            Sementara di Kota Jakarta, hasil penelitian Sosiologi UI yang tertuang dalam Rencana Umum Pembangunan Sosial Budaya DKI Jakarta 1994-1995, dapat distratifikasikan dalam lima strata, yaitu lapisan elite, lapisan menengah, lapisan peralihan, lapisan bawah, dan lapisan terendah.
            Dalam perilaku konsumen secara samar orang membedakan pengertian kelas sosial dengan pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada pendapatan atau daya beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip konsumsi yang berkaitan dengan gaya hidup.


DAFTAR PUSTAKA :


 

 

Sabtu, 04 Oktober 2014

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI

NAMA : FEBRIANI IRMA UTARI
KELAS :3EA03
NPM : 12212857



SEGMENTASI PASAR
     A.Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
     B.Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a.     Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian      suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b.    Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat       tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
       yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
C.Segmentasi dan profitabilitas
     Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

a. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
b. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
c. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
d. Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
e. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
      

D. RENCANA PERUBAHAAN
1. Analisis konsumen dan kebijakan sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.

Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak
2. Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya

adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

b. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar

c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

REFRENSI :
http://husniaalfaini.blogspot.com/2011/01/perilaku-konsumen-segmentasi-pasar-dan.html